Sambut EPSS 2024, Pusdatin Gelar Koordinasi Pendayagunaan Data Budaya Bahasa Bersama Unit Utama

Denis | 2024-03-14 07:36:39.703066-07

Depok, 14 Maret 2024 --- Dalam rangka menyambut Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) 2024 di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) menyelenggarakan Koordinasi Pendayagunaan Data Budaya Bahasa bersama unit utama di Hotel Bumi Wiyata, Depok, pada 13 s.d. 15 Maret 2024. EPSS ini bertujuan untuk mengukur capaian kemajuan penyelenggaraan statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Pelaksana harian (Plh.) Kepala Pusdatin, Wibowo Mukti menyampaikan terkait peningkatan kualitas data yang dikelola oleh Pusdatin.agar pemanfaatan data kebudayaan dan kebahasaan semakin tinggi. “Kita inginnya, data yang dihasilkan oleh Pusdatin,  tingkat kebermanfaatan bagi stakeholder (pemangku kepentingan), baik di pusat maupun di daerah lebih tinggi,” ujar Wibowo saat membuka acara, pada Rabu (13/3).

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Data dan Statistik Kebudayaan dan Kebahasaan Pusdatin, Widhi Permanawiyat mengatakan, EPSS di lingkungan Kemendikbudristek akan diselenggarakan pada April 2024.

Untuk itu, lanjut Widhi, Pusdatin mendorong Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai produsen data bidang kebudayaan dan kebahasaan dapat meningkatkan kelengkapan, keakuratan, dan validitas data sesuai standar data statistik yang diinput ke Dapobud dan Dapobas.

“Kami sebagai wali data, menggunakan data Dapobud/Dapobas sebagai sumber data dalam penyusunan buku statistik kebudayaan dan kebahasaan. Kedua buku ini nantinya akan menjadi salah satu aspek penilaian EPSS ini,” ucapnya.

Sebagai upaya penguatan EPSS 2024, pada koordinasi pendayagunaan data ini, Pusdatin menghadirkan narasumber, Statistisi Ahli Madya, Badan Pusat Statstik, Henry Asri Reagan. Dalam kesempatan ini, Henry menjelaskan, selain bertujuan untuk mengukur capaian kemajuan penyelenggaraan statistik, EPSS juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan statistik serta meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang statistik pada Instansi Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Henry menagatakan, ada lima domain indeks pembangunan statistik, 19 aspek, serta 38 indikator yang menjadi struktur penilaian tingkat kematangan EPSS.

Lima domain tersebut adalah pengolahan statistik yang sudah memenuhi prinsip Satu Data Indonesia, memenuhi kualitas data, menjalankan proses bisnis statistik yang baik, kelembagaan serta statistik nasional. “Langkah cepat yang harus dilaksanakan dalam rangka perbaikan penyelenggaraan statistik sektoral, pertama identifikasi indikator yang dapat diperbaiki dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Kedua, berikan bobot indikator sesuai Perban BPS No. 3 Tahun 2022; prioritaskan indikator yang memiliki bobot relatif besar, menyusun rencana aksi, mempersiapkan Tim Penilai Internal (TPI), serta melaksanakan penilaian mandiri EPSS tepat waktu,” jelas Henry.

Di samping narasumber dari BPS, hadir pula Akademisi dan Konsultan Komunikasi, Pusdatin Kemendikbudristek, Ari Junaedi yang menyampaikan pentingnya pendataan dan pendayagunaan data kebudayaan dan kebahasaan. “Ini adalah langkah penting untuk memahami, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya serta bahasa suatu masyarakat,” pungkas Ari.